Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. M. Shodiqin pada tahun 2003 dan telah memiliki izin pendirian dari Departemen Agama RI. Profil Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak merupakan salah satu pondok pesantren yang berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar. Pondok pesantren ini memiliki berbagai fasilitas yang memadai seperti masjid, asrama santri, gedung belajar, perpustakaan, ruang guru, dan ruang tadarus. Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak juga memiliki kurikulum yang terstruktur dan terpadu untuk mengoptimalkan pembelajaran agama dan umum bagi santri. Selain itu, pondok pesantren ini juga membuka kelas tahfidz dan tahsin untuk memperdalam ilmu agama bagi santri. Program Pendidikan Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak memiliki program pendidikan yang terdiri dari pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal yang diberikan adalah program pendidikan madrasah diniyah yang setara dengan SD hingga SMA. Sedangkan untuk pendidikan non-formal, pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak membuka kelas tahfidz dan tahsin, kelas bahasa Arab, dan kelas keterampilan seperti tata busana, membatik, dan menjahit. Dengan program pendidikan yang terstruktur dan terpadu, diharapkan santri dapat menguasai ilmu agama dan umum dengan baik. Biaya Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Biaya pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak tergolong cukup terjangkau. Biaya yang harus dikeluarkan untuk satu tahun adalah sekitar 6 juta rupiah. Biaya tersebut sudah termasuk biaya asrama, makan, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler. Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya di pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, dapat menghubungi pihak pondok pesantren untuk informasi lebih lanjut. Keunggulan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pondok pesantren lainnya, di antaranya Kurikulum terstruktur dan terpadu Fasilitas yang memadai Lingkungan yang kondusif Pengajar yang berkualitas Program tahfidz dan tahsin Program keterampilan yang variatif Biaya yang terjangkau Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, diharapkan pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak dapat menjadi tempat yang ideal bagi santri untuk menuntut ilmu agama dan umum. Akreditasi Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak telah mendapatkan akreditasi B dari Kementerian Agama RI. Hal ini menunjukkan bahwa pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI dalam bidang pendidikan. Dengan akreditasi yang sudah diperoleh, diharapkan pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi pondok pesantren yang lebih baik di masa depan. Kesimpulan Biaya pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak tergolong cukup terjangkau. Selain itu, pondok pesantren ini juga memiliki keunggulan-keunggulan yang membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi santri untuk menuntut ilmu agama dan umum. Dengan akreditasi yang sudah diperoleh, diharapkan pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi pondok pesantren yang lebih baik di masa depan.
Dalamrangka mengapresiasi Hari Santri Nasional 2016, Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak menggelar Expo Futuhiyyah bertemakan 'Cinta Tanah Air, 115 Tahun Kiprah Futuhiyyah untuk Bangsa', Selasa (25/10). Kirab Bendera Merah Putih dan Resolusi Jihad mengawali kegiatan ini yang diikuti sekitar 6.000-an santri.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. I. Letak Geografis Pondok Pesantren ini berlokasi di pinggiran kota Demak, di sebuah kampung kecil Suburan, Kecamatan Mranggen Kabpaten Demak, Jawa Tengah . lokasi yang terletak dibagian Selatan Kab. Demak ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan desa lainya di Kecamatan menjadi pusat pemerintahan sosial, ekonomi, budaya, dan keagamaan. kecamatan Mranggen merupakan satu kecamatan pinggiran di Kabupaten Demak, adapapun sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Sayung, begitupun sebelah Timur masih berbatasan dengan Kecamatan Karangawen. sementara di bagian selatan, berbatasan dengan Kabupaten Semarang Ungaran Timur . sedangkan di bagian barat, berbatasan dengan kota Semarang. II. Sejarah Berdiri a. Periode awal didirikan oleh KH. Abdurrahman bin Qasidil Haq, seorang ulama asli Mranggen yang merupakan keturunan pangeran Wijil II atau pangeran Notonegoro II; kepala perdikan Kadilangu Demak ahli waris atau Dzurriyah Kanjeng Sunan Kalijaga Kadilangu. kurang lebih berdiri pada tahun 1901. Belum bisa dipastikan kapan pondok pesantren futuhiyyah berdiri, karena tidak ditemukan data yang konkrit. dahulunya hanya sebuah mushola kecil sebagian digunakan untuk mengaji, tempat ibadah, dan musyawarah , sebagian lagi digunakan tempat tinggal santri. mereka belajar dengan cara sederhana dan tradisional, seperti membaca Al-Qur'an , kitab gundul, berzanji,belajar kitab-kitab Tafsir maupun Fiqh dan Periode pertengahan Simbam pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyah yang wafat pada tahun 1942. tahun 1942 bertepatan dengan berdirinya Nahdlatul Ulama di Surabaya yang diikuti dengan berdirinya NU cabang kabupaten Demak, KH Utsman Abdurrahman dengan beberapa pengurus NU Mranggen yang mendirikan Madrasah Diniyah Awaliyah. Kemudian sejak tahun 1927 putra-putranya diberi amanah untuk mengelola pondok pesantren yang sudah didirikan oleh beliau saat itu sudah mendirikan pendidikan formal. dan beliau masih memimbing dan mengajar karena diharapkan menjadikan kader-kader yang dapat mengangkat nama baik agama, negara dan keluarga. KH. Utsman Abdurrahman yaitu anak laki-laki pertama yang sepulang dari pondok pesantren KH. Ma'sum Lasem Rembang yang beliau serahi meneruskan Utsman masih memiliki banyak waktu untuk mengurus pondok pesantren dan mengola NU cabang Mranggen, namun urusan NU mengutamakan pengalaman terutama dalam mendidik generasi muda melalui pelatihan wat. kesenian dan pengajian seta tablig ke desa pedalaman. kemudian menyerahkan urusan pondok pesantren kepada adiknya; 1 2 3 4 5 6 7 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
8Rkk.