MERDEKAATAU MATI. Karya: Sides Sudiyarto Ds. Merah api membakar angkasa Asap tebal menderu hitam lebam Hujan peluru menderu berdesingan Mesiu meledak dimana-mana. Pejuang maju terus dengan sangkur terhunus Karaben dan mitraliur terus menggempur Benteng-benteng penjajah Yang menumpahkan darah. Gerilyawan maju terus, tiada mundur setapak Merdeka1 Bung Tomo. "Merdeka atau mati" Adalah kalimat paling populer, ikonik dari Bung Tomo atau Sutomo yang ia sampaikan kepada para pejuang sebelum pertempuran 10 November 1945. Saat peperangan terjadi di Surabaya, Bung Tomo memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya. 2.
4Puisi Kebangsaan Singkat. Gagal memuat gambar. Tap untuk memuat ulang. Puisi Kebangsaan. Sumber: Pexels/Candra Ari Pratama. Untuk merayakan momen istimewa, dikutip dari Buku Kemerdekaan, Yamin dkk: 2022, berikut puisi kebangsaan singkat yang menggambarkan semangat persatuan dan perjuangan bangsa Indonesia. 1. Satu Kata "Merdeka", Karya
Merdeka atau mati." - Bung Karno "Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan daripada segala macam penindasan." - Bung Hatta; Kita boleh merdeka secara fisik, tapi kita masih perlu usaha keras buat mewujudkan manusia bermental baja guna meraih cita-cita bangsa."
Akutak tahu cara untuk membalas jasamu Engkau relakan nyawamu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri Pahlawanku .. engkaulah bunga bangsa. 5. Kemerdekaan Ini. Karya: Rayhandi. Kemerdekaan ini adalah usaha Usaha tanpa menyerah para pahlawan Kemerdekaan ini adalah keringat Yang setia mencucur ruah hingga Suaranyayang lantang menjadi ciri khas dari Bung Tomo. Saat pertempuran terjadi di Surabaya, Bung Tomo membacakan pidatonya melalui radio. Melalui stasiun radio, Bung Tomo mengobarkan semangat perjuangan rakyat. 'Merdeka atau mati' merupakan pekikan heroik bung Tomo yang mampu membakar semangat para pejuang di Surabaya. Puisiberjudul 'Merdeka atau Mati' karya Yamin. Darah menggenang di tanah tak bertuan. Ratusan nyawa melayang. Bergelimpangan di medan perang. Mengangkat panji kemenangan. Seorang pejuang berteriak lantang. Gagah berani memegang senjata melawan penjajah. Dua kata menjadi pilihan. Merdeka atau mati. Tubuh kekar dihujani peluru. Penuh lubang di Merdeka atau mati!' seru Bung Tomo dalam pidatonya. Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan." Dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah atau bab buku yang digunakan dalam kalimat. Contoh: uyPHR.